Monumen.id. Semenjak penetapan nomor urut Paslon Pilgub 2024 oleh KPU Sumut, Edy Rahmayadi semakin menunjukkan sosoknya yang temperamental. Seorang Edy Rahmayadi, sama sama diketahui oleh warga Sumut merupakan figur yang kerap menunjukkan emosi secara berlebihan, terutama dalam bentuk amarah.
Ketika menghadapi kritik oleh Bobby Nasution soal Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di perbatasan Aceh dan Sumatera Barat. Seolah Edy Rahmayadi eks Gubernur Sumut melempar tanggung jawab kepada pemerintah pusat terhadap pemeliharaan infrastruktur jalan di provinsi yang ia pernah pimpin.
Daftar Isi
Edy menjawab kritik dari Bobby, bahwa infrastruktur perbatasan-perbatasan itu merupakan jalan nasional, jalan nasional yang belum selesai dikerjakan oleh Jokowi.
Semakin dekat pemilihan gubernur, semakin gencar Edy menyusun kata demi kata atau kalimat – kalimat tajam serta penuh sarkasme yang sebenarnya tak ada kaitan dengan subtansi rencana pembangunan di Sumut. Apakah itu yang disebut dengan “berkoar” atau berkata dengan keras dengan maksud menantang dan menghina.
Di Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), dihadapan kader PDI Perjuangan Edy mengungkapkan alasannya untuk kembali menjadi calon gubsu. Ia beralasan ingin maju gubernur tak ingin dipimpin oleh Bobby yang belum sidiq (benar).
Selanjutnya Edy mengibiratkan Bobby harimau dipelihara oleh PDI Perjuangan yang pada akhirnya diterkam oleh harimaunya sendiri. Mungkin Edy Rahmayadi tak tepat soal menilai PDI Perjuangan, tampaknya PDI Perjuangan sendiri tak merasa memelihara harimau yang berbalik menerkam partai itu sendiri. Cuma Edy yang membesar besarkan kisah harimau – harimauan itu.
Apakah kini Bobby disangka menerkam PDI Perjuangan? Perbuatan konyol dikira – kira, karena kekuatan seorang Bobby dapat dikalkulasikan oleh partai politik manapun jika berniat melakukan perbuatan “menerkam” seperti disebutkan Edy.
Diksi Harimau dalam Retorika Edy Rahmayadi di Pilgubsu 2024
Pemilihan diksi harimau kepada yang telah memeliharanya, berdampak kebablasan dalam beretorika, sehingga terkesan menggurui partai pendukungnya.
Sebagian besar rakyat Indonesia mengerti, bahwa partai berlambang banteng itu memiliki kontribusi yang besar kepada republik ini, Pengalaman dalam kancah politik di bumi pertiwi, militansi kader membuat partai itu tetap kokoh walaupun menantang badai sekalipun.
Melakukan konfrontasi kalimat antara Bobby dan PDI Perjuangan adalah perbuatan yang sia sia karena bagaimanapun Bobby Nasution pernah menjadi kader PDI Perjuangan sebelum Edy Rahmayadi.
Bobby menjawab perihal ibarat harimau menerkam, bahwa antara ia dan PDI Perjuangan pernah bekerjasama dan saling membesarkan. Bobby menambahkan, selama di PDI Perjuangan, ia diajarkan untuk membesarkan masyarakat bukan diri sendiri.