Monumen.id – Medan. PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI Aceh-Sumut yang sudah dilaksanakan pada tanggal 9 – 20 September 2024 hingga kini masih meninggalkan banyak cacatan buruk. Banyaknya sorotan dari masyarakat di tanah air, terkait kurangnya persiapan tuan ramah dalam pelaksanaan olahraga bertaraf nasional empat tahunan itu.
Ketua DPD GMNI Sumut, Daniel Sigalingging menanggapi bahwa persiapan PON XXI di Sumatera Utara (Sumut) baru digaspol kurang dari setahun sebelum kegiatan digelar. “Kami lihat PON ini persiapannya baru dikencangkan terhitung sejak akhir 2023 hingga menjelang pembukaan, “ ungkap Daniel.
Ia juga beranggapan, bahwa Edy Rahmayadi selama menjadi Gubernur Sumut tidak melakukan apapun demi mensukseskan PON, justru terkesan seperti tidak peduli.
“ Ya wajar saja kalau banyak keluhan karena terkesan dikebut. Padahal Sumut menjadi tuan rumah sudah disahkan dari tahun 2020, tapi sedikitpun tak ada dilakukan persiapan jauh sebelumnya.” ujarnya.
“Begitu beliau lengser dari Gubernur Sumut, baru ada tanda-tanda PON ini baru mau dilaksanakan, untungnya dua Pj. Gubernur Sumut sesudahnya mampu menyelesaikan tanggungjawab pelaksanaan PON dengan maksimal walau dengan waktu yang sangat terbatas.” tegasnya.
Daniel juga menambahkan, terdapat kejanggalan dalam pengerjaan proyek Sumut Sport Center Sumut. “Seingat kami tanggal 14 Agustus 2020 sudah dilaksanakan peletakan batu pertama, namun kemudian batu hanyalah tinggal batu, kemudian anehnya tanggal 31 Maret 2023 dilaksanakan lagi acara peletakan batu pertama dengan tempat yang sama, orang yang sama, dan yang ingin dibangun sama. Itupun setelah peletakan batu pertama tidak ada langsung terlihat pengerjaan proyek yang dilakukan.” tambahnya.
Ketua GMNI Sumut ini juga menganggap bahwa Stadion Utama Sumatera Utara baru dapat diresmikan pasca gelaran PON selesai. “ya wajar saja, orang baru serius dikerjakan oleh Pejabat Gubernur, bukan Edy selaku Gubernur defenitif. Tambah lagi padahal sebagian venue bukan dibangun dari baru, hanya diperbaiki agar layak memenuhi kualifikasi pertandingan, itupun Edy tak mampu.” katanya.
“Harus kita terima kenyataan biang kerok PON Sumut dianggap masyarakat luas berantakan, dan kurang persiapan adalah Edy Rahmayadi. Tak bisa kita bayangkan kalau masih dia gubernurnya ketika PON kemarin, makin kacau jangan-jangan semua.” tutupnya.