Monumen.id – Medan. Disparitas kabupaten dan kota adalah perbedaan pembangunan yang terjadi di kabupaten dan kota. Disparitas ini dapat terjadi karena perbedaan sumber daya alam, demografi, dan infrastruktur di berbagai daerah.
Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses pembangunan juga berbeda. Bobby Nasution mengatakan bahwa ada empat kabupaten yang masuk kategori daerah tertinggal di Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut).
Hal tersebut dikatakan calon Gubernur Sumut nomor urut 1 ini saat mengunjungi Pasar Pagi Gunung Sitoli. Di sana, Bobby berinteraksi dengan masyarakat dan mendengarkan keluhan para pedagang.
“Keluhannya hampir sama semua, infrastruktur, akses transportasi masuk dan keluar ke Kepulauan Nias. Kita sudah keliling Nias Utara, sudah kita rasain sendiri (jalan rusak). Tadi masuk ke pasar juga sama (jalan rusak). Itu masalah selain harganya juga,” kata Bobby.
“Hari ini Kepulauan Nias ada empat kabupaten masih masuk kategori dengan daerah tertinggal. Kita ingin ini keluar. Karena di Sumatera Utara kita sudah punya kota Metropolitan, tapi masih ada daerah tertinggal, kita ingin keluar dari kategori ini,” sambungnya.
Menantu Joko Widodo (Jokowi) ini berjanji jika terpilih menjadi gubernur akan berkomitmen untuk mengeluarkan keempat daerah itu dari status ketertinggalan.
Kepuluaun Nias Bersiap, Bobby akan Majukan Nias
Kepulauan Nias memiliki potensi yang sangat luar biasa. Bila dimaksimalkan, potensi itu akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah. Namun, untuk memaksimalkan potensi luar biasa itu dibutuhkan peran dan kontribusi masyarakat.
Hal itu dikatakan calon Bobby Nasution saat bersilaturahmi sekaligus berdiskusi dengan kelompok tani di Kecamatan Bawalato, Kabupaten Nias, Sabtu (2/11/2024) sore.
“Kepulauan Nias ini memiliki potensi luar biasa. Potensi itu dapat maksimal bila masyarakat berperan. Dengan begitu, potensi yang dimiliki akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memajukan Nias,” ucap Bobby mengawali.
Kata Bobby, pemerintah sebagai fasilitator tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dan peran dari masyarakat setempat. Butuh dukungan dan peran aktif dari masyarakat. Dengan begitu, potensi daerah akan dapat dimaksimalkan.
“Peran pemerintah salah satunya menjadi fasilitator untuk masyarakat khususnya bagi yang membutuhkan. Ke depannya apa yang kami lakukan akan menjadikan potensi Nias ini keluar. Sehingga kita bangga pada Pulau Nias. Namun harus di didukung masyarakat,” lanjutnya.
Bobby mengungkapkan bahwa dia ingin sekali memajukan Pulau Nias. Oleh karena itu Bobby mengajak agar masyarakat dan pemerintah bisa bekerjasama dalam mewujudkannya. Katanya, keterlibatan semua pihak akan mendorong kemajuan berbagai sektor di Nias.